Pelantikan
Joko Widodo – Jusuf Kalla sebagai Presiden-Wakil Presiden RI mendapat perhatian
luas dunia internasional. Hal itu dibuktikan dengan massifnya pemberitaan media
global terkait suksesi kepemimpinan di negara demokrasi terbesar ketiga di
dunia ini. Sejumlah media besar tak hanya menyajikan artikel berita singkat,
tapi juga dilengkapi artikel analisa singkat atas kepemimpinan baru RI.
Reuters
melansir dua artikel khusus. Artikel
pertama terkait pelantikan presiden baru Indonesia dan
dampak positif langsung pada indeks harga saham gabungan Indonesia. Artikel ini
dilengkapi rekaman video acara pengambilan sumpah Jokowi. Artikel kedua Reuters
menyoroti Jokowi sebagai sosok pembaharu yang mendapat sambutan positif publik.
Namun, Reuters juga menyoroti sisi lemah Jokowi pada pengaruhnya pada lingkaran
elit politik. Artikel
ini dilengkapi video pertemuan Jokowi-John Kerry.
CNN Internasional
pun menghadirkan dua berita video terkait pelantikan Jokowi sebagai presiden.
Pengambilan sumpah presiden disiarkan
secara live oleh CNN. Pada tayangan video kedua, CNN
sebagai media news terbesar di dunia menjelaskan siapa Jokowi, Presiden RI
ke-7. Jokowi
disebut sebagai presiden yang tidak lazim (unconventional
president). Dia tidak berasal dari lingkaran elit politik, tidak ada hubungan
langsung dengan era Soeharto, dan menyukai musik cadas. CNN juga menyoroti
tantangan utama Jokowi, yakni dari parlemen. Hal itu ditunjukkan oleh reportase
langsung dengan latar belakang gedung MPR – DPR Senayan, Jakarta.
The
Associated Press (AP) menyoroti pelantikan Jokowi dari sisi
latar belakangnya sebagai tokoh yang lahir dari luar lingkaran elit politik dan
militer. AP memulai ulasan artikel pelantikan Jokowi-JK dengan mengulas asal
Jokowi dari gubuk di bantaran sungai Bengawan Solo. Artikel ini dilengkapi sejumlah
foto terkait, mulai dari kirab Jokowi-JK,
pertemuan dengan John Kerry hingga kehadiran Jokowi dalam pesta rakyat di Monas.
AP juga melansir artikel khusus tentang tantangan awal kepemimpinan Jokowi,
yakni pertumbuhan ekonomi yang melambat dan pilihan untuk menaikkan harga BBM.
Artikel lainnya dari AP fokus pada kehadiran John Kerry dalam acara pelantikan
Jokowi-JK dan materi yang dibicarakan dalam pertemuan keduanya.
L'Agence France-Presse
(AFP) melansir tiga artikel mengenai pelantikan Jokowi.
Jokowi juga diulas sebagai pemimpin Indonesia pertama yang tidak memiliki keterkaitan langsung dengan era
Soeharto serta tidak memiliki akar elit
politik maupun militer. Namun, AFP juga mengangkat persoalan yang segera
dihadapi Jokowi, yaitu pertumbuhan ekonomi berada pada
titik terendah dalam lima tahun terakhir, perilaku
korupsi di kalangan pejabat, dan pertumbuhan gerakan radikal.
Tiga media utama dunia lainnya, BBC, Times, dan Huffington Post (jurnalisme
warga) turut memantau perkembangan politik terbaru Tanah Air. BBC antara lain
mengangkat komentar rakyat yang menyukuri transisi kekuasaan kali ini
berlangsung damai, tanpa pertumpahan darah.
Sementara itu, Time yang sebelumnya memajang foto Jokowi sebagai cover majalah,
mengangkat tantangan-tantangan yang akan dihadapi Jokowi sebagai pemimpin baru
Indonesia. Lima
tantangan yang diulas adalah dukungan politik di parlemen,
perlambatan ekonomi, radikalisme agama, pemerintahan yang bersih, dan hubungan
antaretnis. Tantangan yang akan dihadapi Jokowi juga diulas The Huffington
Post, terutama untuk berkomunikasi dengan koalisi
politik yang dipimpin Prabowo, rivalnya dalam Pilpres lalu.
Beberapa media berpengaruh di negara masing-masing ikut
mengulas pelantikan Jokowi-JK. New York Times
(NYTimes) mengangkat pidato Jokowi yang ingin menjadi kekuatan
maritim dunia. Artikel ini diletakkan sebagai
sorotan khusus hari Senin (20/10). Dari Inggris, Guardian melansir artikel
tentang Jokowi sebagai sosok pemimpin unik. Jokowi
versi Guardian memiliki kemiripan dengan mantan Presiden AS Bill Clinton.
Guardian juga menggarisbawahi bahwa Jokowi sebagai pemimpin baru negara besar
dunia akan menjadi sorotan
internasional dalam beberapa pekan mendatang, terutama saat
berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pasifik di Beijing dan KTT
G-20 di Australia. Media utama Ibu Kota AS, Washington
Post menyajikan reportase yang lebih lengkap tentang
pemimpin baru RI. Sebanyak dua tiga artikel dan dua tayangan video dilansir
untuk menyoroti suksesi pemerintahan Indonesia. Tak
lupa diulas misi yang dibawa John Kerry ke Indonesia dan
yang disampaikan saat pertemuan dengan Jokowi.
Dari Afrika Selatan, IOL News
memberitakan sambutan meriah ribuan warga yang berjejer di pinggir jalan
Jakarta untuk menyambut Jokowi-JK usai pelantikan. Jokowi disebut sebagai
pemimpin yang dekat dengan rakyat namun masih lemah dalam pengaruh
ke lingkaran elit politik negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di
dunia. Sedangkan, media Australia
mengutip pernyataan Perdana Menteri Tony Abbott yang menyebut Jokowi
sebagai pemimpin karismatik.
Media terbesar di Amerika Selatan, Globo (Brasil), ikut
mengulas kehadiran pemerintahan baru di Indonesia. Melalui kanal tv, GloboTv,
media menggambarkan Jokowi sebagai sosok yang dekat dan memiliki perhatian
pada masyarakat kecil.
Kawasan Asia ikut menyambut pelantikan Jokowi. China
Daily mengulas kehadiran beberapa petinggi negara sahabat
dalam pelantikan Jokowi-JK serta konsep Trisakti dalam pidato Jokowi. Media
terdepan Asia, Al Jazeera
ikut menampilkan artikel yang dilengkapi tayangan video tentang pelantikan Joko
Widodo-Jusuf Kalla. Jokowi, eks pebisnis mebel, diperkirakan akan menghadapi
tantangan karena tidak memiliki akar
politik kuat. Al Jazeera juga mengangkat pelantikan
Jokowi-JK sebagai pesta rakyat. Dua media besar di Asia, Asahi
Shimbun (Jepang) dan Times
of India ikut mengulas suksesi kepemimpinan di Indonesia.
Dari negeri jiran, Singapura, Strait
Times menggarisbawahi lima tantangan yang dihadapi
Jokowi-JK usai dilantik. Kelima tantangan tersebut adalah, lemahnya dukungan
parlemen, pemerintahan yang bersih dan efisien, penyeimbangan anggaran dan
pengurangan subsidi, ancaman gerakan radikal kanan, serta endemik korupsi yang
masih sulit ditangani. Sementara Kantor Berita Malaysia, Bernama, menyajikan ulasan yang
paling banyak. Pada berita utama, Bernama
secara khusus menilai kata “kerja” yang beberapa kali
diulang Jokowi dalam pidatonya sebagai komitmen yang hendak dilaksanakan di era
kepemimpinannya. Artikel lain bernama menyajikan sorotan utama pada hubungan
kedua negara dan rencana kunjungan Jokowi ke Malaysia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar