Rabu, 14 Oktober 2009

Komposisi Kabinet SBY Boediono & Pemangkasan Royalti Batu Bara

Akankah Gerindra Menapaki Jejak PDIP & Golkar?
Wacana mengenai komposisi kabinet SBY-Boediono masih tetap dominan. Kalangan petinggi Partai Demokrat menyatakan nama-nama yang telah lulus seleksi awal telah dikantongi SBY. Sekarang adalah saat untuk menghubungi mereka yang telah terpilih untuk kemudian beraudiensi dengan presiden terpilih dan selanjutnya menjalani tes kesehatan.

Sebagian besar media menyajikan list kandidat menteri. Sejumlah nama yang berasal dari kalangan parpol tampaknya akan menjadi kenyataan. Yang lebih ditunggu publik dan media adalah tokoh PDIP & Golkar yang ikut masuk tim pemerintah. Kejutan lebih besar akan terjadi bila Prabowo Subianto atau pun salah seorang tokoh Gerindra ikut mengisi salah satu kursi menteri. Jika itu terjadi, lengkaplah kekuatan politik yang dibangun oleh SBY pada periode kedua pemerintahannya.

Namun, para analis politik menggambarkan hal ini sebagai awal kekisruhan pemerintahan pada dua tahun terakhir rezim SBY-Boediono. Pada periode itu, semua partai besar sudah mulai menampakkan geliat untuk menjadi suksesor SBY pada periode 2014-2019. Tarik-menarik kepentingan partai politik pada internal pemerintahan itulah yang disinyalir membahayakan kesolidan rezim SBY-Boediono. Karena itu, pengumuman susunan kabinet pada hari Sabtu nanti patut dinantikan.


Adakah yang diuntungkan dari pemangkasan royalti batu bara?
Rumor baru dari bidang ekonomi adalah rencana pemangkasan royalti (DHPB) untuk produksi batu bara berkalori rendah. Hal ini akan sangat menguntungkan pihak Adaro yang komisaris utamanya adalah Djoko Suyanto, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional SBY-Boediono. Ditambah dengan status perusahaan ini sebagai donatur penting kampanye SBY pada pilpres lalu, kalangan pengamat menyitir kebijakan ini sarat akan upaya balas jasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar