Senin, 06 Juli 2009

Debat Capres Putaran Terakhir (Headline Media, Jumat, 3 Juli 09

Media sepakat bahwa ‘partai final’ debat capres tadi malam (2/7) berlangsung lebih seru. Angle berita media lebih banyak memberikan credit point bagi atraksi JK. Dengan positioning yang tepat untuk debat, JK bahkan sudah memeragakan attacking style-nya sejak sesi pemaparan visi, misi dan program. Sorotan utama tertuju pada iklan pilpres satu putaran. Dengan argumentasi yang menohok, JK menganggap iklan tersebut membiaskan makna demokrasi karena mengedepankan takaran finansial. Sajian headline media mengenai Mega masih terbatas. Satu serangan Mega terhadap pemerintah, seperti telah diduga sebelumnya, terkait isu DPT. Sayangnya, dengan gaya khasnya, merujuk pada kesuksesan pelaksanaan pilpres pada masa pemerintahannya, sejumlah pengamat menganggap Mega belum mampu memaparkan argumentasi secara tepat. Sementara itu, SBY lebih bergaya defensif dengan sesekali melancarkan counter-attack atas serangan kedua lawannya.

Performance JK mungkin yang paling menarik dalam konteks debat. Tapi, siapa yang paling menarik bagi pemilih, jawabannya bisa berbeda. Hasil pilpres nanti dapat menjadi salah satu rujukan preferensi pemilih, apakah mayoritas pemilih lebih sreg dengan pemimpin yang bergaya atraktif & agresif ataukah pemimpin yang menyukai flashback, atau bisa juga tipe pemimpin yang defensif dan berusaha tetap terkontrol.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar