Jumat, 14 Agustus 2009

Perburuan Pelaku Bom

Penemuan bahan-bahan pembuatan bom di sebuah rumah kontrakan di Bogor dan penyelidikan terkait safe house kelompok teroris menjadi sorotan utama headline media yang mengangkat kelanjutan perburuan para tersangka teroris. Para saksi di Bogor menyebutkan salah satu penyewa berwajah mirip Eko Peyang alias Eko Joko, salah seorang teroris yang tewas dalam penggerebekan di Jatiasih, Bekasi. Seorang lainnya berbicara dalam dialek Melayu. Indikasi bahwa para penyewa itu merupakan salah satu sel Noordin akan diperkuat bila hasil penelitian Polri menegaskan bahwa bahan bom di Bogor sama dengan yang ditemukan di Jatiasih.

Sementara dua safe house (di Pela Mampang dan di Jatiasih), serta sebuah kontrakan di Bogor mengindikasikan bahwa rumha-rumah persembunyian/persinggahan mereka kemungkinan bertujuan ‘mengepung’ Jakarta. Hal ini dapat diartikan pula bahwa lokasi target-target utama pengeboman ada di wilayah Ibukota RI. Karena itu, upaya pengendusan Polri akan kemungkinan adanya safe house lainnya di wilyah Jakarta dan sekitarnya akan menjadi salah satu prioritas. Sedangkan laporan warga Candraloka, Bogor, bahwa Saefuddin Jaelani memiliki belasan murid, selain Dani Dwi Permana, perlu segera diselidiki polisi. Remaja-remaja tersebut dipandang potensial menjadi rekrutan baru kelompok Noordin.

Isu-isu headline media lainnya masih dalam porsi yang terbatas. Dalam jangka pendek isu KPK (testimoni Antasari Azhar) berpeluang untuk menguat, bersama dengan isu ekonomi divestasi saham Newmont. Terkait isu terakhir, selain aroma persaingan antara perusahaan swasta dan BUMN dalam perebutan 14% saham divestasi tersebut, polemik yang timbul antara Pusat dan Pemda itu juga sudah memasuki jalur politik.
Untuk jangka panjang, pembahasan RUU Rahasia Negara yang bersinggungan langsung dengan kebebasan pers juga akan menjadi sorotan media.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar